Karunia Ramadhan
2 min readNov 28, 2023

--

Pada tulisan ini aku ingin berterima kasih pada diriku…

Masih melekat dalam ingatanku, ketika masa sekolah aku takut sekali mencoba hal-hal baru. Aku merasa gugup dan juga takut jika nantinya aku berbuat salah sehingga menyebabkan kegagalan. Alhasil, banyak sekali kesempatan yang kulewatkan begitu saja.

Dulu rasanya sulit sekali untuk bersikap dan merasa biasa saja ketika aku berbuat salah. Aku takut akan pandangan orang lain terhadap diriku. Bagaimana jika mereka membicarakan kesalahan dan kegagalanku. Bagaimana jika mereka mentertawakanku. Dan berbagai pertanyaan ‘kemungkinan’ lainnya yang terus bermunculan dikepalaku.

Aku paham betul tidak mudah pastinya untuk merubah kebiasaan ini. Terasa sulit dan dibutuhkan banyak keberanian. Sampai akhirnya aku tersadar. Sampai kapan aku terus melewatkan berbagai hal dan kesempatan baru hanya karna rasa takut akan gagal dan berbuat salah. Bisa saja kesempatan tersebut membawaku pada kehidupan yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Tetapi karna rasa takut ini, aku berjalan di tempat.

Untuk itu, kuyakinkan diriku. Milikilah keberanian untuk mencoba hal yang tak pernah dicoba sebelumnya. Milikilah keberanian untuk berbuat salah. Milikilah keberanian untuk merasakan kegagalan. Jika tak pernah gagal, bagaimana bisa kita merasakan keberhasilan.

Berhentilah memikirkan bagaimana pendapat orang lain terhadap hidupmu. Yang terpenting adalah bagaimana pendapatmu terhadap hidup dan dirimu sendiri. Tak ada manusia yang benar-benar memikirkanmu sepanjang waktu. Mereka sibuk dengan diri dan kehidupan mereka. Untuk itu, silahkan coba dan lakulan hal apapun sebebasnya selama tidak menyakiti ataupun merugikan orang lain.

Coba tanyakan pada dirimu, “Kapan terakhir kali kamu melakukan sesuatu yang membuatmu merasa bahagia tanpa memikirkan pendapat orang lain?”.

Cobalah sekali saja. Kamu berhak merasakannya. Ketika aku berbuat salah. Ternyata tidak seburuk yang aku pikirnya. Tak ada yang benar-benar peduli pada kesalahan yang kulakukan. Ternyata bebannya tak seberat itu. Ada perasaan puas dan lega karna telah berhasil melewati dan mencoba.

Untuk diriku…

Terima kasih ya sudah berani mencoba, menerima dan berdamai dengan kesalahan serta kegagalan dalam hidup. Bukan seberapa banyak keberhasilan yang diperoleh. Yang terpenting adalah seberapa jauh jiwamu bertumbuh dan memaknai proses pada setiap fase kehidupan.

--

--